OSAKA INDONESIA


Batu Basiha

deskripsi singkat

Tidak begitu jauh dari kota Balige, Kabupaten Toba juga memiliki situs yang sangat bernilai tinggi yaitu Batu Basiha. Batu Basiha terjadi akibat letusan Gunung Toba yang sangat dahsyat puluhan ribu tahun lalu, yang menurut para ahli terjadi 74.000 tahun yang lalu. Batu Basiha ini dapat dijumpai di Desa Aek Bolon. Sebagai salah satu di antara geosite-geosite di daerah pinggiran Danau Toba yang telah diakui UNESCO, Batu Basiha memiliki keunikan geologis yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati dan kebudayaan masyarakt di sekitarnya. Batu Basiha merupakan tumpukan batu yang berbentuk balok yang lebar serta bervariasi dilihat dari bentuknya. Basiha dalam bahasa Batak Toba berarti ‘tiang rumah’ tradisional. Konon, menurut wacana rakyat dari para tokoh adat dan budaya yang ada di Desa Aek Bolon, Batu Basiha dalam Bahasa Batak Toba bermakna batu sian hau yang berarti ‘batu yang berasal dari kayu’. Mitos yang berkembang di daerah Batu Basiha mengatakan bahwa dulunya batu tersebut berasal dari kayu yang akan dibangun rumah Batak oleh para leluhur. Namun, sebelum rumah tersebut dibangun, petir menyambar kayu sehingga berubah menjadi onggokan batu yang keras maka tidak bisa lagi dibuat bangunan rumah. Cerita lain menyebutkan konon rumah yang akan dibangun penduduk telah diingatkan oleh seekor nagogo/ompung “harimau” sebelumnya supaya mereka tidak membangun rumah di daerah itu. Dengan demikian, penduduk mengurungkan niat untuk membangunnya. Masyarakat sampai sekarang masih menyakini mitos tersebut karena mereka beranggapan bahwa alam harus dijaga dan dilestarikan. Batu Basiha ini berpotensi sebagai destinasi ekowisata dan agrowisata untuk menarik wisatawan. Wisatawan tentu akan membuat peningkatan ekonomi bagi penduduk di sekitarnya. Daerah persawahan yang ada di sekitar Batu Basiha akan menjadi hal menarik jika ditata dengan baik. Saat ini, Batu Basiha dijadikan sebagai tempat wisata yang memiliki keindahan dan daya tarik terhadap wisatawan untuk melihat salah satu lokasi situs letusan Gunung Toba. Masyarakat di Desa Aek Bolon sangat menjaga dan merawat Batu Basiha sebagai peninggalan atau situs yang berharga bagi masyarakat pada umumnya. Batu Basiha berada di dataran tinggi Sibodiala, di lereng sebelah Tenggara Dolok Tolong kurang lebih 5 km dari ibu kota Balige.